Friday, December 10, 2010

Pluto Kepada Matahari - Sebuah repost dari blog lamaku

Aku adalah Pluto
Yang merindukan kehangatan Matahari
Terkadang, aku iri pada Merkurius
Yang begitu dekat dengannya
Aku juga iri pada Venus
Yang selalu diperhatikan
Apalagi pada Bumi, yang dicintainya sepenuh hati
Aku iri setengah mati!

Tapi apalah dayaku,
Aku hanya pluto . . .
Aku bahkan BUKAN PLANET
Hanya seonggok benda angkasa
Yang berusaha menjaga orbitku dengannya
ahhh . . .
Matahariku

26 May 2007 - Dengan Perubahan

Two Way Monologues - A repost from an old blog of myself

So start the two way monologues that speak your mind
Start the two way monologues that speak your mind
We’re talking two way monologues
 -Sondre Lerche-

Terkadang kita merasa, diri kita bukanlah diri kita sendiri. Begitupula yang kurasakan. Aku pernah membaca disuatu artikel di suratkabar bahwa manusia ibarat pemain drama dengan ribuan topeng tersembunyi dibalik jubahnya. Topeng mana yang dia kenakan tergantung dengan siapa dia berhadapan dan situasi yang dia hadapi. Misal, ketika berhadapan dengan orangtua, dosen, orang yang dicintai, orang yang dibenci, ketika senang, sedih, mendapat rezeki, ataupun kehilangan sesuatu yang amat dicintai . . . Meskipun begitu, umumnya topeng2 itu memiliki suatu pola yang serupa. Meski tak sama persis, topeng-topeng itu tetap menunjukkan jatidiri pemiliknya, menunjukkan bahwa topeng itu milik seseorang. . . .
Tapi, yang kualami beda. aku merasa, setiap topeng yang kumiliki berbeda. Seolah-olah topeng-topengku berkelompok seolah milik individu yang berbeda, dan kepribadian yang sama sekali berbeda.
Aku pernah ingat seorang teman berbicara, "dan, kamu kok kalo di telpon beda ma aslinya, ditelpon kamu ramah, humoris, tp aslinya kok pendiam?"
Atau, "kamu bukan wildan yang selama ini aku kenal, yang blablablabla . . kenapa kamu malah blablablabla . . ."
Seolah semua topeng memiliki kuasa tersendiri terhadap tubuhku, mereka muncul sesuai "kebutuhan (keinginan?)" yang kadang diluar akal sehatku (atau mungkin justru atas perintah alam bawah sadarku?)
Kadang aku berdialog dengan kepribadian-kepribadian ku yang lain . . . Dialog yang dalam, intens dan panjang. Dialog yang kadang berlangsung dari malam sampai pagi, membunuh kantukku, dan menemaniku dalam kesepian. Aku bercerita dengan diriku yang egois, yang patah hati, yang optimis, yang jatuh cinta, yang oportunis, yang melankolis, yang pemimpi. . . Masing-masing mereka menceritakan sesuatu yang berbeda padaku, dengan gaya yang berbeda . . . Aku harus berterimakasih pada diriku yang lain ini, bahwa mreka menolongku untuk membunuh waktu, mengusir sepi, dan menghibur luka yang sempat lama mendekam dihatiku (yang sampai sekarang masih belum -mungkin takkan pernah- pulih)

17 Juni 2008 

Thursday, December 9, 2010

Avatar Puisikita

Draft awal

Image and video hosting by TinyPic

Basic



Avatar Biasa


Revised


Natal


Revised

Tahun Baru

Edisi liburan lainnya menyusul, kalau ada pesanan atau saran, bisa DM ke @OcuDomoon :D
mohon jangan di ekspose yak :)